Jumat, 02 Februari 2024

Hukum & Ketentuan Aqiqah Dalam Islam

 Menurut buku Fiqih Sunnah 5 oleh Sayyid Sabiq, ada dua pendapat yang dikemukakan oleh fuqaha (para ahli fikih) tentang disyariatkannya aqiqah, sebagai berikut ini:

1. Aqiqah Hukumnya Sunnah Muakadah

Hukum aqiqah adalah sunnah muakadah, meskipun sang bapak adalah orang miskin. Aqiqah dikerjakan oleh Rasul SAW dan para sahabat beliau. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW beraqiqah untuk Hasan dan Husain, masing-masing dengan seekor kambing kibas



Pendapat tersebut dikemukakan oleh ulama Imam Malik, ulama Madina, Imam Syafi’I dan para pengukutnya, seperti Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsur dan sebagian ulama ahli fikih dan ijtihad.

2. Aqiqah Hukumnya Wajib
Sementara Laits dan Dawud Azh-Zhahira berpendapat bawah hukum aqiqah adalah wajib. Hukum-hukum yang berlaku dalam Qurban berlaku juga dalam aqiqah. Hanya saja, tidak boleh patungan dalam aqiqah.

Ketentuan Aqiqah Menurut Agama Islam

Berdasarkan sumber yang sama, sebaiknya untuk anak laki-laki disembelih dua ekor kambing yang berdekatan rupa dan umurnya. Sedangkan, untuk anak perempuan disembelih seekor kambing. Hal tersebut dikemukakan oleh Ummu Kurz Al-Ka’biyyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ
Artinya: “Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan dan untuk anak perempuan seekor kambing.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar